Jika Anda berpikir kalau figure skating hanya tentang berputar di atas es dengan kostum berkilau, maka Anda melewatkan sisi liar dari olahraga ini! Walaupun sekilas terlihat anggun, akan tetapi kenyataannya figure skating merupakan olahraga yang penuh seni dan berbahaya.
Kali ini kami akan membahas 7 momen figure skating paling epik hingga membuat dunia terpana! Mulai dari aksi John Curry dengan skor tidak tertandingi, aksi Nancy Kerrigan yang menginspirasi, hingga Peggy Fleming sebagai simbol harapan Amerika Serikat. Seperti apa kisahnya? Simak sampai habis ya!
1. Torvill Dan Dean Dengan Boléro Sempurna
Sebelum tahun 1984, ice dance sering dipandang sebelah mata. Olahraga itu dianggap sebagai hiburan tambahan dalam ajang figure skating. Namun Jayne Torvill dan Christopher Dean berhasil mengubah persepsi itu. Pasangan asal Inggris itu berhasil melakukan ice dance dengan lagu “Boléro”, karya musik klasik terkenal ciptaan komponis asal Prancis, Maurice Ravel.
Menariknya, Torvill dan Dean berhasil melakukan ice dance diiringi “Boléro” di Olimpiade Sarajevo 1984. Penampilan itu sangatlah legendaris karena mereka berhasil menyelaraskan gerakan di atas es dengan intensitas dan tempo musik yang dinamis dan bervariasi. Alhasil penonton dan juri terpukau. Mereka berhasil mendapatkan skor sempurna dan memenangkan medali emas.
2. Midori Ito Dan Triple Axel Ikonik
Dalam dunia figure skating, lompatan triple axel terkenal sangat sulit karena membutuhkan rotasi tiga setengah putaran di udara. Selama bertahun-tahun, banyak yang percaya kalau gerakan itu mustahil dilakukan oleh atlet wanita karena terlalu susah, namun Midori Ito membuktikan sebaliknya.
Midori Ito, atlet skate asal Jepang berhasil melakukan triple axel dengan sempurna pada tahun 1988 di kompetisi internasional. Empat tahun kemudian, pada Olimpiade 1992, dia melakukannya lagi dengan gemilang dan meraih medali perak. Prestasi tersebut membuat Midori Ito dikenal sebagai pelopor yang berani mematahkan persepsi kalau atlet skate wanita tidak bisa melakukan triple axel.
3. Nancy Kerrigan Yang Menginspirasi
Nancy Kerrigan memiliki kisah dramatis dalam sejarah olahraga loh! Pasalnya sekitar tujuh minggu sebelum Olimpiade Musim Dingin 1994, dia diserang menggunakan tongkat besi yang mengenai tepat di lututnya. Ternyata serangan itu didalangi oleh salah satu pesaing bernama Tonya Harding.
Cedera itu seharusnya membuat karier Nancy Kerrigan tamat, atau setidaknya membuatnya absen dari kompetisi besar. Namun Nany menunjukkan keteguhan hati dan tekad yang luar biasanya untuk kembali ke kompetisi. Di Olimpiade Lillehammer, Nancy Kerrigan tampil memukau dan berhasil meraih medali perak. Keberhasilan Nancy berhasil menginspirasi banyak orang!
4. John Curry Dengan Skor Tidak Tertandingi
Di daftar keempat ada John Curry dengan skor tidak tertandingi. John Curry merupakan sosok yang berhasil membuktikan kalau figure skating pria dapat tampil powerful dan elegan. Di Olimpiade Innsbruck 1976, dia berhasil tampil dengan musik “Don Quixote” dengan gaya klasik balet yang anggun dan presisi.
Selain itu, John Curry juga memadukan antara seni dan teknik yang jarang terlihat pada atlet pria di masanya. Curry pun meraih medali emas dengan mencetak skor hampir sempurna, 105,9 dari 108. Prestasi itu menjadi rekor tertinggi bagi seorang skater pria hingga saat ini.
5. Debi Thomas Dan Perunggu Bersejarah
Debi Thomas mencatatkan namanya dalam sejarah pada Olimpiade Calgary 1988 dengan meraih medali perunggu di nomor tunggal putri. Dia menjadi atlet kulit hitam pertama yang meraih medali di Olimpiade Musim Dingin. Capaian itu sangat menginspirasi banyak orang, apalagi pada tahun tersebut, rasisme masih marak terjadi.
Prestasi Debi Thomas bukan hanya di situ saja. Pasalnya dua tahun sebelumnya, dia telah memperoleh kemenangan di Kejuaran Dunia dan Kejuaraan Amerika Serikat. Dia tidak hanya menorehkan rekor, tetapi juga membuka jalan bagi keragaman di dunia olahraga musim dingin yang saat itu masih didominasi oleh atlet dari etnis tertentu.
Keberanian Debi Thomas bersaing di panggung global menjadikannya sebagai simbol kekuatan, ketekunan, dan bukti kalau siapapun dapat menjadi atlet berkualitas tanpa memandang latar belakang.
6. Peggy Fleming Simbol Harapan Amerika Serikat
Pada Olimpiade Musim Dingin 1968, Peggy Fleming menjadi satu-satunya atlet asal Amerika Serikat yang meraih medali emas. Kemenangan itu memang luar biasa, namun ada kisah tragis di balik kemenangan itu. Apa yang terjadi?
Tujuh tahun sebelumnya, seluruh tim figure skating Amerika Serikat meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat Sabena Flight 548. Peristiwa itu menghancurkan dunia skating Amerika Serikat. Banyak yang sudah pasrah dengan masa depan figure skating di Amerika Serikat.
Namun kemenangan Fleming berhasil membalikkan semua keraguan. Dia tidak hanya meraih medali emas, tetapi juga menjadi simbol harapan Amerika Serikat. Keberhasilannya menjadi bukti walaupun pernah jatuh ke titik terendah, semangat dan kerja keras mampu menghidupkan kembali semangat juang.
7. Savika Refa Zahira Di SEA Games 2019
Di daftar terakhir ada Savika Refa Zahira atau akrab dipanggil Savika merupakan atlet figure skating asal Indonesia. Dia telah berkompetisi di berbagai turnamen nasional dan internasional. Salah satu yang paling berkesan yaitu saat dia meraih medali perunggu di SEA Games 2019 di Manila, Filipina.
Pada ajang bergengsi SEA Games 2019, dia mengikuti dua sesi, yaitu short program dan free program. Pada short program, dia mampu mendapatkan 32.600 poin sehingga bertengger di posisi ketiga. Sedangkan pada free program, dia tampil anggun dengan menari sambil diiringi lagu “Speechless” dari film “Aladdin”.
Savika menunjukkan kelincahannya menari di atas es, sehingga berhasil memukau penonton. Namun di pertengahan lagu, dia terjatuh setelah gagal mendarat usai melompat dan berputar. Meskipun begitu, Savika tetap melanjutkan penampilan hingga akhir dengan sangat baik. Alhasil para juri memuji mentalnya yang tangguh dan berhasil membuatnya untuk meraih medali perunggu.
